Berkuasanya Perkataan Churchill dan Hitler

Kata Alkitab / 30 June 2015

Kalangan Sendiri

Berkuasanya Perkataan Churchill dan Hitler

daniel.tanamal Official Writer
5106

Suatu permadani yang indah apakah itu bercorak unsur kebaikan atau kejahatan, semuanya itu dapat ditenun dari perkataan kita. Artinya, apa yang kita katakan keluar dari mulut kita akan mengungkapkan apa yang ada di dalam hati kita. Sahabat, kita dapat menciptakan sesuatu melalui perkataan kita. Kita dapat mewujudkan hal-hal yang kita lihat didalam hati kita menjadi kenyataan melalui perkataan yang keluar dari mulut kita, seperti yang dilakukan Allah.

Dalam sejarah dunia, kita mengenal dua tokoh besar yang mempunyai kecakapan dalam berkata-kata dan mampu menggerakanjutaan orang untuk bergerak sesuai dengan apa yang dikatakannya. Perbedaannya hanyalah satu, yaitu motivasi! Perdana Menteri Inggris, Sir Winston Churchill, dan Pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler, keduanya punya kemampuan yang luar biasa dalam mempengaruhi banyak orang melalui perkataannya.

Churchill membangkitkan semangat bangsanya dalam Perang Dunia II untuk memperoleh kemenangan melalui perkataan demi perkataan yang ia ucapkan. Dengan menggunakan kata-katanya, Churchill menciptakan sebuah gambaran dan imajinasi kemenangan kepada bangsanya bahwa mereka akan mampu mengatasi kekalahan. Pidatonya yang paling terkenal adalah seruan kepada bangsanya untuk tidak menyerah, telah mampu mengubah hari-hari gelap dari kerajaan Inggris Raya menjadi hari-hari terbaik yang penuh semangat. Kata-katanya menimbulkan iman bagi bangsanya dan membangkitkan motivasi kepada seluruh dunia untuk mempercayai bahwa pada akhirnya suatu kebaikan pasti akan dapat mengalahkan suatu kejahatan.

Sementara itu, sang Fuhrer Hitler memakai cara-cara yang jitu dan terampil dalam memanipulasi perkataannya untuk membangkitkan semangat bangsanya dalam melakukan suatu tindakan kejahatan. Perkataannya sungguh penuh kuasa, ditambah motivasi jahat didalam hatinya, membuat Hitler hampri sukses dalam rencana jahatnya untuk menguasai dunia ini. Perkataannya telah menyebarkan rasa takut dan mampu membangkitkan sekelompok orang untuk melakukan kejahatan dalam skala yang besar dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Alkitab dengan tegas menggambarkan adanya kuasa perkataan yang lembut namun penuh kelicikan; “Mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus” (Mazmur 55:22).

Jika isi perkataan kita adalah perkataan yang saleh, maka sebenarnya kita sedang menciptakan gaaya hidup yang diinginkan Allah bagi kita, yaitu; menghadirkan surge di muka bumi ini. Namun sebaliknya, jika perkataan kita tidak saleh, maka kita akan menciptakan gaya hidup yang diinginkan Iblis bagi kita, yaitu; menghadirkan neraka di muka bumi. Mana yang Anda pilih? Pilihannya ada pada ucapan kita.

Para pemenang tidak akan menyimpan didalam hatinya segala pikiran atau perkataan yang berhubungan dengan kekalahan. Jika kita ingin menjadi pemenang dalam kehidupan ini, maka kita harus memulainya dengan berbicara sebagaimana para pemenang berbicara. Satu-satunya cara bagi kita untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menemukan apa yang Tuhan inginkan untuk kita ucapkan dan berkonsentrasi penuh melakukan segala hal yang Dia inginkan untuk kita perbuat.

 


*Dari buku Winning Words karya Margaret Court


Sumber : Winning Words - Margaret Court
Halaman :
1

Ikuti Kami